Minggu, 16 November 2014

Kenikmatan di Gubug Tua


Kenikmatan di Gubug Tua pasti tidak akan terlupakan, ketika duduk berdua memuaskan hasrat dan cinta dibawah rindang dedaunan pohon di kampung kenyot. Berdua tanpa kata, berdua tanpa bahasa, kita sama-sama menikmati hingga klimaks terakhir nan melayang ke awan terus meluncur deras basah oleh keringat.

Bayangkan berdua tanpa ada seorang pun yang menjadi saksi kenikmatan yang sedang menggebu berbaur desah dan lenguhan suaran lembut. Nikmat dan nikmat, itu yang dirasakan ketika itu. Semua terjadi begitu saja tanpa sadar, akhirnya hanya berbuah kenikmatan tiada tara. Tinggalah peluh mengucur oleh kehangatan sentuhan luar biasa.

Pelan dan perlahan mungil manis montok terelus dan terbelai oleh tangan nakal, mendesah harum dan wangi ketika sampai sasaran. Tegang dan tergesa penuh nafsu melihat keindahan alami, terkejut kagum melihat bentuk manis dan liat biji ditengah merekah merah mudah kenyal menabur aroma menggelitik hasrat.

Lidah terjulur mengoles lembut pusat aroma legitnya anugerah di depan mata tanpa canggung dan ragu. Lenguhan dan desah nikmat terdengar disela aroma khas harum semerbak menantang untuk segera digarap habis. Nafsu membara tak tertahan, terus menjilat dan menjilat manis dan legitnya sebuah kenikmatan.

Sedikit demi sedikit masuk juga tak tertahankan nafsu ini, desahan dan lenguhan nikmat makin terdengar dibawah terik matahari bersama riuh merdu senandung burung pipt di pematang sawah. Hampir setengah jam terus mendayung dan mengayuh tanpa menyisakan satu senti bagian kenikmatan alami.

Akhirnya semua Kenikmatan di Gubug Tua seperti terbang dan melayang, terasa lepas nyawa dari badan keras bersatu padu. Goyah sudah kekuatan untuk terus mengayuh kenikmatan,pudar sudah hasrat ketika semua telah terpuaskan. Aroma tubuh wangi nan harum tergolek menggeletak. Bagai kertas terbawa angin, begitulah nikmatnya pancake durian dari maidaniipancakedurian.com distributor resmi pancake durian, oleh-oleh khas Medan.

0 komentar:

Posting Komentar